Senin, 04 November 2013

Aku Yang Kembali Dalam Kegelapan

Cahaya itu telah pudar, seolah menghilang dalam keramaian. Cahaya yang dulu menghiasi hari-ku, indahkan mimpiku, dan warnai hidupku. Kini semua itu hilang, semua itu pudar. membawaku kembali dalam kegelapan. Kau pasti telah mengerti siapa aku, aku bukanlah orang yang mampu mengungkapkan apa yang aku rasakan pada orang lain, aku hanya mampu mengungkapnya melalui barisan kata ini. Kuingin hanya aku yang mengetahui alasannya, kamu hanya perlu membenciku atau pun menjauh dariku. Jika seperti ini akhirnya, kenapa kita harus dipertemukan ?. Jika memang seperti ini, kenapa harus terjalin rasa diantara kita ?. Kita seperti orang bodoh yang dipermainkan takdir, bertemu hanya untuk saling menyakiti. Kita memang tak bisa menyalahkan takdir, namun kita juga tak bisa berpikir bahwa ini adalah yang terbaik. Aku benar-benar menikmati setiap waktu yang kita lalui bersama. Aku benar-benar bahagia saat cintamu sesakkan nafasku, mengisi setiap rongga hatiku, hingga larut dalam darahku, atau saat kamu menjadi peran utama dalam setiap mimpiku. Namun itu sudah berlalu, kini kau kembali dalam hidupmu dan aku kembali dalam kegelapan, meninggalkan semua yang pernah terjalin dan terajut indah dalam setiap memori kita. Jika suatu saat kamu bahagia, aku tak mengharapkan bahwa kamu datang kepadaku dan mengucapkan terima kasih, aku tak perlu untuk ingat dalam setiap ingatanmu bahkan untuk dianggap pernah menjadi bagian dalam hidupmu. “Melihatmu tersenyum” bagiku lebih dari cukup. Kamu harus bahagia ! cukup, hanya itu. kamu tak perlu mengerti setiap alasan tentang hal yang kulakukan. Aku hanya ingin kau membenciku agar kau dapat lebih mencintainya. Mungkin aku terlalu baik, namun memang disinilah tempatku. Berada dalam kegelapan dan kesendirian.

Selasa, 02 Juli 2013

Cinta Itu Indah (?)

Cinta itu.. ?
Cinta itu menyenangkan..
Cinta itu membahagiakan..
Cinta itu perjuangan..
Cinta itu.. ?
Cinta itu menyakitkan..
Cinta itu penghianatan..
Cinta itu pengorbanan..
          Entah masih ada berapa banyak lagi anggapan orang tentang cinta. Jadi, apa itu cinta ?. Apakah cinta adalah saat dua sejoli saling berpagutan ? Ataukah saat kecupan demi kecupan mengalir begitu saja ? Jika memang iya, apa itu membahagiakan ?.
          Bahagia, tertawa, bahkan sakit hati, sudah pernah kurasakan dari apa yang bernama cinta. Terutama yang terakhir. Bagiku itu adalah hal yang biasa, tersakiti karna cinta. Jika memang cinta itu indah, mengapa dia mampu membuatku sakit hati (?). Aku tak menginginkan kisah cinta seperti "Romeo & juliet" yang rela mati demi mempertahankan cinta mereka. Aku pun tak meminta agar diriku menjadi seperti seorang "Ludwig van Beethoven" yang mampu membuat karya hebat demi orang yang dicintainya. Aku hanya ingin menjadi diriku, menulis sendiri perjalanan manis kisah cintaku.
          Mungkin cinta itu memang indah. Tapi orang-orang yang tak tahu diri itulah yang membuat cinta itu menjadi tak berarti dan terkadang menyakiti. Orang-orang yang tak pernah tahu keindahan cinta, orang-orang yang hanya mampu menjalani tanpa pernah tahu cinta itu apa (?).
          Entah sudah berapa kali kupugar hatiku yang sering tersakiti. Entah harus dengan cara apa lagi ku revisi tentang apa yang salah pada diriku. Jika cinta memang memiliki kekuatan untuk membahagiakan ? Mengapa dia tak memberi sedikit kekuatannya untukku ?.
          Jika kalian menganggapku adalah manusia yang merasa paling menderita karna cinta ! Terserah. Tapi, inilah aku, orang yang tak percaya bahwa cinta itu indah.

Senin, 10 Juni 2013

Satu Hal Bernama Pendidikan


 Hari ini seperti biasa, aku terbangun pagi melakukan aktifitas seperti biasa menjelang aktifitas yang sangat merepotkan bagiku. Ya, bersekolah, aktifitas yang sangat menyita; waktu, pikiran dan tenaga. Entah presiden mana yang pertama kali mengharuskan warga-nya bersekolah, dan entah undang-undang pasal berapa yang mengatakan bahwa sekolah mampu membuat masa depan orang lain menjadi lebih baik. Apapun yang mereka pikirkan tentang sekolah, sama sekali berbeda dengan apa yang kulihat selama ini.  
Untuk apa sebenarnya sekolah dilakukan (?). Apa dan untuk siapa tujuan sekolah diadakan (?). Kami tak pernah diajarkan untuk mengerti semua itu. Kami hanya dituntut dan dipaksa untuk melakukannya. Jika kami salah atau tak mampu mengikuti pelajaran, kami akan dihukum. Jika kami membantah, kami akan dihukum. "Catat, catat, dan catat, jika tidak mencatat artinya kalian tidak mengikuti pelajaran. Hapalkan semuanya, jika tidak berarti kalian belum mampu untuk mengerti" hal itulah yang sering mereka katakan. Hei ! Pak ! Kami memiliki cara yang berbeda dalam menangkap setiap pelajaran.
Aku membenci sekolah, terutama setelah aku dituntut dan dipaksa untuk melakukan semua ini. Untuk apa bersekolah ? Untuk mendapat selembar kertas bernama ijazah ? Untuk apa ijazah ? Untuk melamar pekerjaan ? Untuk apa pekerjaan ? Untuk memenuhi kebutuhan materi ?. Bangun pagi, memakai pakaian rapi, dan bekerja seharian. BULLSHIT. "Bekerja pada orang lain" tak pernah ada dalam pikiranku.
Memang tak semua tentang sekolah itu menyebalkan. Banyak kenangan indah yang kudapat di tempat ini. Ditempat ini, aku mulai mengetahui apa itu persahabatan. Persahabatan bukanlah tentang bagaimana cara kami bertemu dengan senyum manis menyapa, tapi adalah tentang bagaimana cara kami berpisah dan berjanji akan bertemu kembali suatu saat nanti. Bukan hanya itu, disini pula-lah aku mulai mengenal apa itu cinta (?). Walaupun hingga kini aku tak tahu mengenai pengertian lengkapnya, cinta itu aneh, tapi juga menyenangkan. Mungkin bukan sekolah yang ku benci, tetapi sistem pendidikan yang mahasialan inilah yang membuatku membenci sekolah.
Pendidikan memang menjadi hal yang munafik didunia ini. Kami bukan diajarkan untuk menjadi orang pandai, tapi kami dipaksa untuk menjadi orang pandai. Aku sangat membenci pendidikan dan semua pengertian tentangnya. Tapi sialnya ! Aku telah mendapatkannya.

Sabtu, 01 Juni 2013

Bahagia Itu Sederhana


Bahagia adalah hal yang indah.. 
Tak mudah diungkap dengan kata.. 
Hanya mampu dirasakan.. 
Tanpa banyak tanda tanya.. 
Bahagia tak perlu status sosial.. 
Semua orang ber-hak bahagia.. 
Semua kalangan dari segala usia.. 
Memiliki hak untuk merasakannya..
Aku ingin bahagia.. 
Tidak, aku harus bahagia.. 
Itu bukan lagi hak.. 
Tetapi adalah kewajiban.. 
Tanpa banyak teori.. 
Tanpa banyak basa-basi.. 
Tanpa banyak pertanyaan.. 
Semua orang pasti ingin bahagia.. 
Kebahagiaan yang hakiki.. 
Walau harus terjatuh meraihnya.. 
Walau harus tersungkur menggapainya.. 
Namun akan indah saat kau dapatkannya.. 
Singkirkan pemikiran negative..
Singkirkan pandngan sempit..
Harus terus maju…
Dan raih apa yang tuju..

Berdiri walau sendiri..
Bangkit walau sulit..
Tertawa walau luka..
Dan Berlari walau tanpa henti..
Karena bahagia itu mudah.. 
Karena bahagia itu indah.. 
Maka berbahagialah.. 
Karena bahagia itu sederhana.. :)
 

Kamis, 30 Mei 2013

Kami Adalah Generasi Sampah


Perhatian !!
Dilarang keras membaca ini ;
Jika anda merasa manusia yang tak pernah berbuat kesalahan.

            Kami, kami adalah generasi sampah, generasi yang hanya mampu menyesakkan bumi. Bagi kami dunia ini tak penting, dunia benar-benar sudah tiada artinya bagi kami. Kami kehilangan apapun yang kami butuhkan untuk menjalani hidup. Dihina, dicaci, dimaki, dan dibenci sudah menjadi hal biasa bagi kami. Kami adalah kami dan kalian takkan mengerti siapa kami.
            Kemana kebahagiaan yang dapat membuat orang-orang ceria ? Kami tak pernah merasakannya ! Kemana pendidikan yang katanya sebagai bekal masa depan ? Kami tak pernah mendapatkannya sama sekali ! Dimana orang tua kami, saat kami membutuhkan hangat peluknya ?
Kami sebenarnya muak dengan dunia ini, kami muak dengan hidup kami. Kami hanya dapat mencari jati diri kami dengan mencoba segala sesuatu yang ada didepan kami. Mencoba menenggak minuman yang entah apa namanya, hingga mencoba obat-obatan yang tak pernah kami kenal sebelumnya.
            Telinga kami sudah mulai bosan dengan caci-maki dari orang-orang disekitar kami. Banyak yang mengatakan bahwa kami adalah "anak sialan", "jalang" hingga banyak lagi perkataan yang tak enak didengar oleh telinga kami.
            Kami sebenarnya tak ingin seperti ini. Kami ingin seperti mereka, merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya, mendapatkan pendidikan yang layak, hingga berkecukupan dalam hal materi. Tapi mau bagaimana lagi (?). Kami tak dapat mengelak dari semua ini. Kami hanya bisa meyakini, bahwa kami akan mampu lebih baik dari hari ini suatu saat nanti.
               

Jumat, 03 Mei 2013

Apa Yang Dimaksud Dengan Sekolah ?

"Sekolah". Setiap orang yang mendengar kata itu, yang pertama kali terpikirkan adalah sebuah tempat dimana orang-orang menerima ilmu. Tapi, faktanya tak semua sekolah seperti itu. Mungkin hanya ada beberapa siswa saja yang datang untuk benar-benar menimba ilmu, sebagian lagi datang mungkin hanya untuk bersenang-senang, melarikan diri dari rumah yang sangat membosankan.
Ada banyak cerita tentang sekolah, dari baik hingga buruk, dari manis hingga yang pahit. Disekolah kami diajarkan untuk memahami setiap pelajaran, padahal tak semua guru memahami pelajaran lain selain mata pelajaran yang mereka ajarkan. Disekolah, kami diajarkan untuk menanamkan sikap disiplin salah satunya tak pernah datang terlambat datang kesekolah, nyatanya banyak guru-guru kami yang terlambat masuk kelas karena alasan yang tidak masuk akal. Masih disekolah, kami diajarkan untuk menghindari hal-hal yang buruk, mulai dari merokok hingga melakukan hal-hal yang melanggar norma, faktanya banyak guru kami yang justru merokok didepan kami bahkan ada guru kami yang melakukan tindak asusila terhadap muridnya.
Sekolah memang mengenalkan orang-orang didalamnya dengan berbagai hal, mulai dari yang positif hingga yang negatif. Disekolah, kami mengenal apa itu dunia tanpa harus mengelilinginya, mengenal berbagai macam tempat yang belum pernah kami datangi. Namun, ada saatnya semua itu membuat kami jenuh, penat, hingga perasaan lain yang sangat mengganggu. Disinilah kami mulai mengenal apa itu alkohol, "Drugs",serta benda-benda lain yang dapat merusak tubuh kami tapi dapat menghilangkan penat dikepala walau hanya sesaat.
Sahabat benar-benar telah menjadi pisau bermata dua. Ada kalanya mereka membawa kepada hal yang baik, namun tak jarang mereka pula-lah yang membawa kita kepada hal yang buruk seperti tawuran antar sekolah yang mereka sebut dengan "peperangan mereka sendiri" yang beralasan demi membela harga diri sekolah mereka. Ini memang bukanlah hal baru diseluruh sekolah, banyak dari kami yang bangga jika berhasil masuk dalam sekolah yang dapat dibilang “penguasa”, yang berani akan dianggap pejuang , dan yang takut akan dianggap pecundang. Tapi sekali lagi, tak semuanya dari sahabat atau sekolah terlihat buruk, masih banyak hal menarik lainnya yang dapat dilihat dari sebuah sekolah dan seorang sahabat. Terutama adalah SOLIDARITAS.  Jika sudah seperti ini, apa yang dimaksud dengan sekolah “yang sebenarnya” ?

Sabtu, 20 April 2013

Tentang UN 2013

Ujian Nasional, mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi beberapa siswa yang duduk dibangku akhir sekolah. Entah, SD, SMP, maupun SMA. Namun, banyak juga siswa yang antusias menyambutnya. Tapi, ada yang berbeda dalam ujian nasional tahun ini. Mulai dari jumlah paket soal, LJUN yang lebih pantas untuk membungkus gorengan dan kekacauan saat menjelang hingga pelaksanaannya.
UN tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu hanya ada lima paket soal, maka tahun ini jumlahnya bertambah, tidak tanggung-tanggung dua puluh paket soal dikerjakan oleh dua puluh orang dalam satu ruangan. Itu berarti, tak ada satupun soal yang sama dalam setiap paket. Belum lagi UN tahun ini tak ada yang tahu jenis paket apa yang dikerjakan karna menggunakan barcode, bahkan orang-orang yang ditunjuk sebagai tim independent pun tak tahu jenis paket apa yang dikerjakan siswa. Alasannya "untuk menghindari kecurangan". Tapi alasan itu sepertinya menjadi boomerang bagi pelaksanaannya, dua puluh paket soal itu tidak kunjung selesai dicetak hingga hari pelaksanaan UN.
Jika sudah begini, siapa yang harus disalahkan ? . Bukankah kita harus menyalahkan pemerintah, selaku pelaksana ?. Tapi kenapa mereka menyalahkan orang lain ?. Yah, memang begitulah, biasa Indonesia !.
UN tahun ini hanya seperti ajang untuk menunjukkan kekuasaan bagi beberapa kelompok. Para siswa hanya seperti kelinci percobaan yang hanya bisa mengikuti apa yang diinginkan tuannya. Apakan harus terjadi kejadian seperti ini ?
Yang lebih parah dari semua kekacauan ini adalah nasib teman-teman kami dibeberapa daerah. Mereka harus menunda ujian nasional karna naskah soal yang terlambat sampai ke-daerah mereka. Bukan hanya yang berada didaerah terpencil, didaerah sekitar ibu kota pun banyak permasalahan, mulai dari naskah soal yang terlambat tiba, hingga ada beberapa siswa yang harus mengerjakan soal fotokapian dari sekolah lain. Ini ujian nasional ?
Pertanyaannya adalah kemanakah dana 20% dari APBN setiap tahunnya ?. Kemanakah uang Rp. 800 miliyar yang digunakan untuk pelaksanaan UN ?. Apakah masuk kekantong orang-orang yang tak bertanggung jawab .? Ataukah untuk pelesiran keluar negeri ?. Entahlah tapi memang jumlah itu tak terasa jika dilihat dari kacaunya UN tahun ini.
Pak ! Kami tahu, kami tak mengerti apapun tentang politik. Tapi, kami mohon "Jangan pernah mempolitisasi masa depan kami" karna kami adalah masa depan bangsa. Jika UN-nya saja kacau, bagaimana dengan masa depannya ?
Untuk teman-teman yang terlambat melaksanakan ujian nasional. Bagaimana ujian nasional tahun ini ? Menjijikkan, bukan !. Ini yang disebut ujian nasional ?. Merepotkan, memalukan, serta sangat menjijikkan. Ini benar-benar harus diakhiri. Hapus ujian nasional, atau hapus saja pemerintahannya.
BUKAN INGIN MENJADI ORANG HEBAT
TAPI  HANYA MENCOBA KRITIS
DITENGAH ORANG YANG APATIS