Hari ini seperti biasa, aku
terbangun pagi melakukan aktifitas seperti biasa menjelang aktifitas yang
sangat merepotkan bagiku. Ya, bersekolah, aktifitas yang sangat menyita; waktu,
pikiran dan tenaga. Entah presiden mana yang pertama kali mengharuskan
warga-nya bersekolah, dan entah undang-undang pasal berapa yang mengatakan
bahwa sekolah mampu membuat masa depan orang lain menjadi lebih baik. Apapun
yang mereka pikirkan tentang sekolah, sama sekali berbeda dengan apa yang
kulihat selama ini.
Untuk apa sebenarnya
sekolah dilakukan (?). Apa dan untuk siapa tujuan sekolah diadakan (?). Kami
tak pernah diajarkan untuk mengerti semua itu. Kami hanya dituntut dan dipaksa
untuk melakukannya. Jika kami salah atau tak mampu mengikuti pelajaran, kami
akan dihukum. Jika kami membantah, kami akan dihukum. "Catat, catat, dan
catat, jika tidak mencatat artinya kalian tidak mengikuti pelajaran. Hapalkan
semuanya, jika tidak berarti kalian belum mampu untuk mengerti" hal itulah
yang sering mereka katakan. Hei ! Pak ! Kami memiliki cara yang berbeda dalam
menangkap setiap pelajaran.
Aku membenci sekolah,
terutama setelah aku dituntut dan dipaksa untuk melakukan semua ini. Untuk apa
bersekolah ? Untuk mendapat selembar kertas bernama ijazah ? Untuk apa ijazah ?
Untuk melamar pekerjaan ? Untuk apa pekerjaan ? Untuk memenuhi kebutuhan materi
?. Bangun pagi, memakai pakaian rapi, dan bekerja seharian. BULLSHIT.
"Bekerja pada orang lain" tak pernah ada dalam pikiranku.
Memang tak semua
tentang sekolah itu menyebalkan. Banyak kenangan indah yang kudapat di tempat
ini. Ditempat ini, aku mulai mengetahui apa itu persahabatan. Persahabatan
bukanlah tentang bagaimana cara kami bertemu dengan senyum manis menyapa, tapi
adalah tentang bagaimana cara kami berpisah dan berjanji akan bertemu kembali
suatu saat nanti. Bukan hanya itu, disini pula-lah aku mulai mengenal apa itu
cinta (?). Walaupun hingga kini aku tak tahu mengenai pengertian lengkapnya,
cinta itu aneh, tapi juga menyenangkan. Mungkin bukan sekolah yang ku benci,
tetapi sistem pendidikan yang mahasialan inilah yang membuatku membenci sekolah.
Pendidikan memang
menjadi hal yang munafik didunia ini. Kami bukan diajarkan untuk menjadi orang
pandai, tapi kami dipaksa untuk menjadi orang pandai. Aku sangat membenci
pendidikan dan semua pengertian tentangnya. Tapi sialnya ! Aku telah mendapatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.