Senin, 28 April 2025

Terima Kasih, Kamu Abadi Disini

Aku tak menyangka, wanita dengan senyuman semanis senja itu ternyata menyebabkan luka sedalam samudera. 


Mungkin aku terlambat menyadarinya, mungkin memang sejak awal rasa itu tak pernah terbalaskan. Sejak awal perasaan ini hanya satu sisi saja. 


Sejak awal kamu merebut semuanya dariku, pandanganku, perhatianku, bahkan perasaanku.  


Sejak awal semuanya memang salahku, aku yang memaksa masuk, aku dengan semua ego-ku tak peduli dengan keadaan apapun. Sehingga semua berjalan terlalu jauh.  


Aku merasa bahwa kamu adalah duniaku. Namun semakin jauh aku melangkah disana, aku tersadar bahwa itu bukanlah dunia milikku.  


Aku di tipu, di khianati, dan di acuhkan. Aku bukanlah pilihan, perjuangan yang tak seberapa itu tak pernah ada harganya.  


Sialnya kamu tak pernah tau rasanya, tak di anggap dan tak di hargai. Kamu tak pernah tahu sulitnya melupakan bahkan dengan perasaan yang tak pernah berubah. Kamu tak pernah tau rasanya memiliki perasaan yang terlalu berlebihan.  


Ini mungkin hadiah terakhir, sama seperti orang-orang sebelum kamu. Terima kasih, kamu abadi disini.

Minggu, 19 Januari 2025

Aku Mencintaimu Dengan Segala Problematikanya

Aku tak tau sejak kapan mulai terjebak dalam semua ini, aku juga tak sadar kapan ini bermula. Namun semua mengalir begitu saja, entah kita berdua atau hanya aku. Mungkin memang hanya aku, mungkin semua yang terjadi hanyalah karangan imajinasiku. Namun semuanya terasa nyata, semua terasa seolah benar adanya. 


Merindukan kamu menjadi hal menyebalkan dalam hariku, bahkan menghadirkanmu disampingku masih menjadi hal paling tak logis dan tak wajar bagiku.  


Setiap hal kecil yang dilalui, dan setiap waktu singkat yang terlewati, semuanya terlalu berarti. Hingga membuat ku tak peduli mana yang benar dan yang salah. Bagiku, tak pernah ada yang salah soal cinta.  


Untukmu yang masih aku semogakan, entah sampai mana tiap ribuan doa yang ku panjatkan, entah perlu usaha seperti apa hingga membuat semua menjadi kenyataan. Aku mencintaimu dengan segala problematikanya. Semoga berikutnya kamu ada disini.

Sabtu, 08 Juni 2024

Menghamba Pada Seseorang Yang Salah

Awalnya ia yang memelukku erat hingga badai pergi, walau akhirnya ia lebih memilih untuk terbang sendiri. Menghilangkan seluruh bait rindu, entah apakah ia hilang di malam kelabu atau memudar dimakan waktu. Baginya ini tak lebih dari mengisi waktu luang di kala senggang. 


Dipertemukan oleh rasa, dibelenggu indah cinta, namun tak ditakdirkan 'tuk bersama. Mungkin memang Tuhan mempertemukan kita bukan untuk bahagia, namun hanya untuk membuat kita semakin dewasa lewat luka.  


Masih lekat di kepala seluruh kalimatnya, wangi tubuhnya, hingga tiap tingkahnya. Aku masih mengingatnya, bahkan setiap jengkal dari aroma tubuhnya. 


Awalnya kupikir hanya aku namun ternyata tak cukup satu, seenaknya berhianat dengan kera sialan itu. Disana kamu sibuk dengan para kera sialanmu, disini aku sibuk merubah tragedi menjadi komedi. Maaf sayang, aku hanya pura-pura masih terluka. 


Terima kasih telah mengembalikanku seperti dulu lagi, kini aku tak lagi percaya pada siapapun, kini aku kembali tak peduli pada apapun atau siapa pun. Aku akan kembali melawan badai dan kembali menghancurkan apapun. 


Yang kini terdengar hanya lantunan elegi, dari sebuah rasa yang dipaksa untuk mati. Suatu kepergian yang bukan diiringi dengan doa namun hanya sumpah serapah. 


Jika memilikimu adalah suatu ketidak mungkinan, maka aku akan menjadi masa lalumu yang paling mengerikan. 


Aku mengerti bahwa menyimpan dendam adalah dosa. Tapi demi Allah aku tak pernah ikhlas, aku menunggumu hancur sehancur-hancurnya. Karma is real bubb


 


 


Jika semua hubunganmu yang lalu kau anggap toxic, mungkin memang kaulah yang probematic.

Selasa, 26 September 2023

Sang Putri Dan Pangeran Dari Neraka II

Sang putri terbangun setiap pagi dengan penuh keceriaan dan semangat, ia berpikir bahwa semuanya telah terselesaikan, membunuh pria itu menjadi awal dari kebahagiaannya. Setiap hari, setiap pagi sang putri selalu berkeliling dengan gembira menyapa seluruh penduduk negerinya, senyumnya hangat bagi mereka, sikap riangnya membuat mereka semua pun senang dengan sang putri, mereka sadar bahwa sang putri telah berubah. 


Para penduduk yang merasa senang dengan perubahan sang putri yang tak seperti dulu mulai merubah pandangan mereka tentang sang putri, ia tak lagi sang putri yang tak mau bergaul dengan rakyatnya, ia bukan lagi sang putri yang tertunduk malu ketika bertemu mereka, bukan lagi sang putri yang hanya menyimpan ceritanya didalam istana. 


Sang putri sedang sibuk diruangannya, pada hari ini ia akan mengunjungi negeri seberang guna menemui sang pangeran disana, ia tampak antusias dengan pertemuan ini. Pangeran di negeri seberang itu memang terkenal tampan, belum lagi harta kekayaan yang jauh melampaui negeri lain, sangat wajar karna disana negeri yang cukup makmur. Sang putri mulai memilah-milih gaun yang akan ia kenakan dan dengan riasan secantik mungkin, setelah selesai dengan gaun dan riasan ia mulai memilih perhiasan yang akan ia kenakan, ia harus tampak luar biasa malam ini. 


Berita tentang sang putri yang akan menemui sang pangeran di negeri seberang menyebar dengan cepat di masyarakat, meraka ikut bahagia dengan berita tersebut dikarnakan hubungan yang cukup baik dengan sang putri. 


Namun disisi lain mereka semua tak tahu tentang bahaya besar yang akan datang. 


Ia masih disana berdiam ditempat tersembunyi miliknya, matanya masih terpejam dengan aura intimidasi yang memenuhi setiap sudut ruangan. Yang ada didalam pikirnya hanya strategi untuk menghancurkan sang putri, ia memikirkan setiap langkah yang harus ia ambil dan setiap langkah yang akan sang putri ambil hingga setiap detail terkecilnya. 


Matanya memang masih terpejam tapi ia mengetahui segalanya: setiap langkah yang mendekat atau menjauh, bahkan suara pintu yang terbuka dan menutup, hingga segala kebaikan dan dosa-dosa yang disembunyikan dari semua mata. Tujuannya cukup sederhana, menghancurkan sang putri dan membunuh pangeran palsu. 


Dalam sunyi terdengar lantunan supah-serapah yang dirapalkan untuk sang putri. 


"Wahai sang putri berlari dan bermainlah ditempat yang kau anggap taman surgawi milikmu, biarkan kaki-kaki kecilmu menari sepuasnya hingga terjatuh ditempat yang laksana padang bunga, hingga kau tersadar bahwa taman surgawi dan seisinya adalah pemberianku. Ketika kau berpikir mampu memeliharanya, aku mampu menghancurkannya sekejap mata."

Kamis, 07 September 2023

Enak Ya Jadi Kamu...

Hai! Gimana harimu? Apa masih menyenangkan? Apa semua masih terasa baik-baik saja? Apa yang sedang kamu rasa sekarang? Pasti masih bahagia kan. Mungkin kamu gak mau tau gimana aku sekarang sih, tapi aku ngerasa sekarang adalah salah satu titik terendah dalam hidupku. Gimana nggak? Duniaku dan seluruh isinya tiba-tiba menghilang, mungkin kamu gak tau gimana rasanya, mungkin kamu gak pernah tau gimana rasanya jadi aku. 


Enak ya jadi kamu, aku juga pengen sih tapi aku selalu merasa itu jahat. Ketika ada seseorang yang sayang banget sama kita tapi kita sakitin, ketika dia yang masih mau berjuang bisa kita buang gitu aja, buat aku sih itu jahat ya.  


Kamu akhirnya benar-benar pergi, dengan curangnya mencari kebahagiaanmu sendiri, sedangkan aku masih disini, masih menunggu kamu pulang dengan perasaan yang masih tetap sama. Sakit banget rasanya. 


Aku tau dan aku juga sadar, mungkin aku gak sesempurna mereka, mungkin aku jauh dari kata layak untuk ada disamping kamu, tapi kamu lebih memilih pergi dari pada mengajariku untuk menjadi layak disampingmu. Mungkin ini semua memang salahku, aku yang gagal merepresentasikan seluruh perasaanku padamu, aku yang gagal menunjukan bahwa aku tak main-main denganmu. Tapi apa yang untuk mengkomunikasikan semuanya? 


Kamu lebih memilih meninggalkanku, kamu lebih memilih bersama orang lain. Segampang itu? 


Aku yang masih menyayangimu sekarang bisa apa? Kamu pasti tak pernah memikirkannya, sampai kini pun aku masih tak percaya ini semua terjadi, sampai kini pun aku masih berharap kamu kembali. 


 


 


 


 


My Lil' Petite Princess

Minggu, 13 Agustus 2023

Teruntuk: My Lil' Petite Princess

Untukmu sang putri kecil yang mungil, yang datang dengan seribu keceriaan, yang hadir dengan penuh tawa kebahagiaan. Kamu adalah hal yang tak pernah kupercaya bisa hadir, nyatanya hal-hal kecil itu mampu membuatku sekali lagi percaya tentang kebahagiaan, juga tentang pentingnya seseorang.  


Namun walau waktu telah berusaha semampunya, nyatanya semesta seolah tak menginginkan kita bersama. Entah apa yang membuatnya begitu rapuh. Apa itu hanya sekedar ego? Atau itu yang dinamakan takdir? Hingga kini bahkan aku tak tahu jawabannya apa, walau rasanya tak bijak jika membiarkannya begini. Masih teramat banyak perasaan yang masih tersimpan, masih teramat banyak mimpi-mimpi yang ingin di gapai, namun kini semua menghilang ditelan badai. 


Pada akhirnya ia memilih pergi, tak apa mungkin ia cari yang sempurna. Maaf jika aku tak sesempurna mereka, maaf jika aku dengan seluruh kekuranganku nyatanya jauh dari apa yang kau harapakan. Setidaknya aku berusaha semampuku, walau kamu tak harus tahu. 


Aku yang selalu percaya kau dapat menyembuhkan trauma nyatanya hanya menambah luka. Kebahagiaan dan kegembiraan itu ternyata hanya sesaat, kini tak ada lagi tinggkah menggemaskanmu dihariku, kini tak terdengar lagi tawa renyahmu yang biasa ada disampingku. Tak perlu memikirkan siapa yang salah atau siapa yang lebih bersalah karna seharusnya cinta dapat berdiri diatas segalanya. 


Entah kalimat-kalimat ini mampu untuk mengungkap segala rasa yang ada dan yang tersimpan cukup dalam, atau hanya menjadi semu belaka. Tak apa tak perlu takut sendirian cukup banyak yang mendekatimu bahkan sejak dulu, tak perlu memikirkanku. Aku ingin kau tahu bahwa aku menyayangimu, kini tinggal aku yang kembali dalam kegelapan sendirian.

Sabtu, 31 Desember 2022

Sang Putri Dan Pangeran Dari Neraka

Sebuah negeri antah berantah dengan segudang kekayaan yang dimiliki dan rakyatnya hidup dengan damai dalam perbedaan dan keberagaman yang menyatukan seluruh lapisan, negeri dimana mimpi dan harapan menjadi tujuan utama setiap orang didalamnya, negeri dimana kau akan selalu diterima seberat apapun kesalahanmu, atau sejauh apapun kau pergi. Sebuah tempat yang dapat dikatakan rumah oleh siapapun yang pernah singgah disana. 


Disana hidup seorang putri yang bahkan tak sekalipun keluar dari istananya, bahkan tak banyak rakyatnya yang tahu bagaimana rupa sang putri, secantik apa ia, atau seanggun apa dia. Dia selalu berada didalam tempat ternyamannya, seolah enggan berbaur dengan rakyatnya. Entah memang tak ingin atau memang ia tak tahu cara memulainya. 


Dia bukan tak ingin berbaur, terkadang ia memandangi rakyatnya, ia juga ingin tahu bagaimana kehidupan diluar istana. Namun ada perasaan takut bila ia tak diterima disana, ada perasaan malu yang membuatnya bingung harus bertingkah apa. 


Dipinggiran negeri tersebut terdapat seorang pria yang tinggal sendirian disana, tak banyak yang mengenal dekat dia, bagi orang-orang disana ia hanya pria dengan tatapan mata tajam yang seolah tak ingin didekati. Memang tak semuanya, ada juga yang mengenal baik dia, dan beberapa dari mereka tahu bahwa dia tak seberbahaya yang dikatakan orang. 


Yang tidak disangka sang pria misterius itu mengenal sang putri, mereka sering berbincang berbatas pagar besi istana. Mereka berbincang tentang bagaimana hari mereka, atau apa yang mereka sukai. Sang putri sangat menyukai cerita pria itu terlebih jika membicarakan kehidupan diluar istana, bagaimana kehidupan rakyatnya, seperti apa mereka, hingga apa saja yang mereka perbuat. Sang putri mendengarkan dengan seksama bahkan tak jarang tawanya mulai terdengar. 


Setelah banyak mendengarkan kisah orang-orang disana, sang putri semakin ingin berkeliling, sama seperti yang di inginkan pria itu. Ia ingin agar sang putri mengetahui seperti apa keadaan diluar sana, berjumpa dengan orang-orang disana, merasakan kehangatan mereka, dan bertemu dengan orang-orang yang biasa ia ceritakan.  


Hari itu pun tiba, hari dimana sang putri berjalan keluar istana dengan kerudung yang menutupi setengah wajahnya dan tanpa barang-barang mewah yang biasa ia kenakan. Mereka berjalan-jalan mengelilingi setiap sudut negeri, sang pria sibuk menjelaskan dan mengenalkan orang-orang disana pada sang putri, sementara sang putri mendengarkan sambil tertunduk malu karna ini kali pertama baginya. 


Hampir setiap hari sang pria mengajak sang putri berkeliling hingga sang putri tak lagi merasa asing dan malu dengan orang-orang disana. Sapanya kepada tiap orang mulai terdengar, ia tak lagi menunduk malu ketika berjalan, hingga tak jarang bercanda dengan mereka. 


Sang pria senang dengan perubahan sang putri, namun ia mulai sadar bahwa mungkin ia tak dibutuhkan lagi. 


Setiap hari ketika sang putri akan berkeliling sang pria selalu menunggu didepan istana untuk menemani sang putri, namun sang putri yang telah terbiasa dengan dunia luar mulai jengah dengan kehadiran pria itu, sang putri mulai merasa terganggu. 


Suatu ketika mereka sampai dipinggiran negeri, tak banyak orang lalu-lalang disana, dengan pisau yang sedari tadi ia sembunyikan dibalik kerudungnya ia menancapkan pisau itu tepat dijantung pria itu hingga sang pria jatuh tersungkur. Tanpa memandang belas kasih, tanpa memikirkan setiap hal yang pernah terjadi, dan tanpa memikirkan seberapa penting hal yang dilakukan pria itu untuknya. Sang putri dengan segera meninggalkan tempat itu, meninggalkan sang pria yang tergeletak ditanah. Sekarang tak ada lagi pengganggu, pikirnya. 


Setelah cukup lama terbaring disana, sang pria mulai berdiri sembari mencabut pisau di dadanya. Sang putri gagal membunuhnya, ternyata selama ini ia tak memiliki jantung. Bersama dengan jiwa-jiwa lain yang ada dalam dirinya ia mulai melangkah kembali ketempatnya dan tak pernah terlihat lagi, ia menyadari satu hal, bahwa setelah mengenal sang putri cukup dalam, nyatanya sang putri tak mengenalnya sama sekali. 


Dengan membawa seluruh perasaan yang tersimpan, ia mulai mungumpulkan seluruh energi negatif yang ada, dendam atas apa yang dilakukan sang putri terhadapnya, penyesalan karna membawa sang putri kedunia luar, hingga kecewa untuk semua hal yang pernah dilalui bersama. Sang putri telah berkhianat, jika tak membawanya keluar mungkin kami akan baik-baik saja, ucapnya dengan penuh amarah, ia menanggung semuanya, dan mulai menunjukan sisi lainnya yang bahkan tak pernah dilihat siapapun. Sang pangeran dari neraka. 


Dengan membawa seluruh perasaan yang tersimpan: perasaan cinta, perasaan sayang, perasaan sedih, perasaan kehilangan, hingga perasaan di khianati. Ia bukan terdiam disana, ia hanya menunggu. Menunggu saat tepat untuk membalaskan semuanya. Ia tak peduli sebanyak apa yang ia korbankan atau selama apa waktu yang dibutuhkan demi tujuannya, tujuan yang bahkan hingga kini sang putri tak mengetahuinya. 


 


Run princess, RUN!