Mungkin aku terlambat menyadarinya, mungkin memang sejak awal rasa itu tak pernah terbalaskan. Sejak awal perasaan ini hanya satu sisi saja.
Sejak awal kamu merebut semuanya dariku, pandanganku, perhatianku, bahkan perasaanku.
Sejak awal semuanya memang salahku, aku yang memaksa masuk, aku dengan semua ego-ku tak peduli dengan keadaan apapun. Sehingga semua berjalan terlalu jauh.
Aku merasa bahwa kamu adalah duniaku. Namun semakin jauh aku melangkah disana, aku tersadar bahwa itu bukanlah dunia milikku.
Aku di tipu, di khianati, dan di acuhkan. Aku bukanlah pilihan, perjuangan yang tak seberapa itu tak pernah ada harganya.
Sialnya kamu tak pernah tau rasanya, tak di anggap dan tak di hargai. Kamu tak pernah tahu sulitnya melupakan bahkan dengan perasaan yang tak pernah berubah. Kamu tak pernah tau rasanya memiliki perasaan yang terlalu berlebihan.
Ini mungkin hadiah terakhir, sama seperti orang-orang sebelum kamu. Terima kasih, kamu abadi disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.