Dalam rindu yang berujung pilu
bulan-bulan yang pergi sulit untuk terganti
memori indah yang akhirnya menjadi percuma
menjadikan hati tenggelam dalam dilema.
Masih berusaha mencerna semua yang terjadi.
Meski hati tak percaya namun logika tahu benar adanya.
Hingga kini ada rasa yang terkubur dalam sembilu
ada pula logika yg menari bersama bilur.
Bila logika dapat berbicara
mungkin ia ingin hati mati saja,
dari pada tenggelam dalam luka
lebih baik berjuang untuk kembali melangkah.
Entah kamu masih disini ataukah telah pergi,
terundung harapan yang menjadi angan,
kata-kata indah yang hilang entah kemana,
terbelenggu luka yang tercipta entah dari mana.
Bagiku ini derita,
Bagimu ini baik-baik saja
haruskah berjuang untuk yang tak pasti
atau membakar seluruh memori?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.