Selasa, 30 Desember 2014

Pelangi Senja

Hari ini aku menulis lagi tentangmu. Padahal aku telah berjanji untuk tak lagi menulis tentangmu. Namun, kamu pasti tak mengerti seberapa sering aku memikirkanmu, atau seberapa banyak air mata yang mengering sebelum aku menuliskan ini. kamu pasti takkan peduli ataupun memikirkannya barang sedetikpun.

Banyak orang yang bertanya padaku, apa yang kulihat dari dirimu. Aku hanya bisa menjawab "apa yang tidak kulihat dari orang lain dan apa yang tidak orang lain lihat darimu". Apakah ini yang dinamakan cinta ?. Entahlah, aku pun tak mengerti tentang hal itu. Namun aku setuju jika banyak orang mengatakan bahwa cinta yang tulus tak membutuhkan alasan untuk merasakannya. Munafik bila tak kukatakan ini cinta, namun yang kutahu cinta tak memiliki kekuatan untuk
menyakiti. Lantas perasaan apa yang kurasakan kini ?.

Aku sungguh tak mengerti tentang perasaan ini, aku yang selalu ada untukmu tanpa kamu mencoba selalu ada untukku, aku yang selalu mengalah tanpa kamu pernah mengerti alasannya. Perasaan ini terlalu rumit untuk ku jelaskan. Tapi saat bersamamu aku merasakan ke-nyamanan yang lama kurindukan, bersamamu kurasakan perasaan yang belum pernah kurasakan.

Aku memang tak sehebat orang lain tentang perasaan cinta. Namun, aku mengerti tentang kita. Aku sakit jika tak memilikimu, tapi kamu yang sakit jika aku memilikimu. Maaf jika aku terlalu mementingkan ego-ku tanpa banyak berpikir
kedepan. Menurutmu aku tak pantas untukmu, menurutmu aku hanyalah serpihan kecil yang tak berarti bagimu. Yah! Dianggap seperti itupun tak apa, yang pasti aku senang pernah ada didekatmu.

Apa kau tahu tentang pelangi senja ?. Menurutku pelangi senja sangat mirip denganmu. Pelangi senja itu unik; Pelangi ini tak memiliki warna seperti pelangi lainnya, pelangi ini berwarna sama seperti langit saat ia muncul, maka dari itu pelangi ini hanya terlihat oleh orang yang benar-benar memerhatikannya. Sama sepertimu, kamu tak pernah berusaha menjadi lebih menarik dari orang- orang disekitarmu, dan kamu pun hanya terlihat menarik bagi mereka yang memerhatikanmu. Dan yang membuatku berpikir bahwa kau seperti pelangi senja adalah; pelangi senja hanya memiliki waktu yang singkat dilangit yang indah, yaitu hanya saat senja. Sama sepertimu yang memberi kesan indah namun hanya sesaat. :)

Rabu, 27 Agustus 2014

Yang Terakhir

Tuhan, coba jelaskan. Kenapa perasaan ini harus sedalam ini ?. Dan kenapa perasaan ini harus sesakit ini ?. Tuhan, hanya kau yang mengetahui mana yang terbaik bagiku, mana yang pantas dan mana yang tak pantas untukku. Jika kau memang tak mengijinkanku untuk bersamanya, mengapa menjauh darinya harus sesakit ini ?. dan mengapa melupakannya harus sesulit ini ?.

Tuhan, hanya kau yang mengetahui bahwa namanya selalu terselip dalam doa-ku, dan hanya namanya yang selalu ada dalam setiap pembicaraanku denganmu. Jika memang dia tak baik percepatlah perasaan ini untuk musnah agar tak lagi menggangguku.

HEY! Apa kau pernah coba mengerti seberapa sakitnya aku disini ?. Jawabannya pasti tidak. Kau tak pernah peduli sedikitpun tentang perasaanku, tentang bagaimana aku yang selalu berusaha selalu ada untukmu, tentang aku yang berusaha membahagiakanmu.

Mungkin kini sudah terlambat, kau telah memutuskan tuk membenciku, dan aku mengerti itu mungkin takkan berubah. Bencilah aku jika memang itu yang kau inginkan, aku akan menanggung semua rasa bencimu, tentang semua hal yang kau anggap kesalahanku, walau sebenarnya aku tak melakukan kesalahan itu.

Kini hanya beberapa hal yang kuminta darimu; Pertama, jangan pernah kau memintaku untuk melupakanmu, karna semua orang yang tlah ada dalam tulisanku takkan pernah kulupakan. Kedua, kau tak perlu berusaha untuk membenciku, biarkan aku yang berusaha untuk menjadi orang yang kau benci, mungkin aku tak sejahat yang kau pikirkan, namun aku pasti mampu melakukannya. Biarkan aku yang menanggung semuanya, biarkan hanya aku yang tahu alasannya. Ketiga, namamu akan tetap terselip didalam doa-ku.

Selasa, 26 Agustus 2014

Iya! Ini Memang Untukmu

Malam ini aku hanya mampu termenung, terdiam menatap langit-langit kamarku, membiarkan rasa ini semakin dalam hingga merasuk kedalam jiwaku. Perasaan ini begitu menyiksa hingga kusulit bernafas, hingga tak mampu membuatku berpikir bagaimana cara untuk membuang perasaan ini. Aku tak begitu sadar kapan perasaan ini mulai meracuniku, membuatku berpikir tentangmu bahkan mungkin hanya dirimu. Jujur, aku menyayangimu. Namun aku tahu, aku sadar siapa kamu sekarang, kini kau t'lah bersama orang yang kau pilih, bukan aku. Dia adalah orang baik yang menurutmu mampu membahagiakanmu. Kamu tak salah memilihnya, yang salah adalah aku yang tak rela melepasmu. Aku tahu, aku tak pantas memiliki perasaan ini. Aku tak pantas membiarkan sisa perasaan ini mengendap terlalu lama dalam diriku. Namun kau harus mengerti bahwa tak mudah bagiku untuk membuang perasaan ini, aku tak bisa membuang semua kenangan yang telah ada selama ini. Aku tetap menyayangimu, walau kau t'lah dimiliki dia. Menurut mereka kita munafik, egois, dan keras kepala. Tapi menurutku tidak, kita hanya ingin mengenal lebih jauh karna kita tak ingin terjatuh, kita hanya kurang memahami satu sama lain. Entah apa kau memiliki atau setidaknya pernah memiliki rasa yang sama sepertiku atau tidak, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karna kau pernah menerimaku untuk ada didekatmu. Mungkin kini sudah terlambat, karna kau t'lah bersamanya. dan aku pun hampir menyerah dengan rasa ini. Aku sudah siap jika kau memang memintaku untuk menjauh, aku akan pergi dari kehidupanmu. Aku berjanji saat aku pergi nanti; takkan ada lagi aku yang membuatmu marah, takkan ada lagi aku yang membuatmu jengkel, dan takkan ada lagi aku yang akan mengecewakanmu. Aku berjanji takkan pernah ada lagi dimatamu. Jika memang ada kesempatan kedua untuk dekat kembali denganmu, kumohon beri tahu aku. Sampai saat itu tiba aku akan tetap menunggu dan menyayangimu. Karna rasa sayang yang tulus takkan pernah bisa tergerus oleh waktu.

Selasa, 04 Februari 2014

Semua Tentangmu

Entah sudah berapa lama aku tak menulis, dan saat ini yang aku tulis adalah tentang kamu. Memang apa menariknya kamu ?. Entahlah, namun aku hanya ingin menumpahkan seluruh perasaan yang ada terhadapmu. Bukan tentang perasaan yang terlalu serius, hanya perasaan ringan tentang kamu. Aku tak tahu sejak kapan kita mulai dekat ?. Kita satu sekolah, namun hanya sedikit saling berbincang. Kita sangat sering bertemu, namun hanya saling tegur sapa. Sudahlah, aku tak ingin lagi memikirkan sejak kapan kita mulai dekat ?. aku hanya ingin kita tetap dekat bahkan mungkin lebih dekat dari saat ini. Aku sebenarnya tak begitu suka saat-saat seperti ini. Saat dimana kamu mulai memaksa masuk kedalam pikiranku, dan membuatnya memikirkan segala hal tentangmu. Apalagi saat kamu sedikit demi sedikit mulai menarik perhatianku. Tapi sialnya, aku sangat menikmatinya. Aku harus mengakui bahwa aku benar-benar menikmati segala hal tentang-mu, menikmati setiap jengkal bersamu adalah kebahagian tersendiri bagiku. Aku seperti setengah gila, aku mulai merindukan senyummu, tawamu, bahkan hingga ke-egoisan yang mendominasi sikapmu. Tapi apakah salah saat aku merindukan seseorang yang bahkan tak pernah tahu jika aku merindukannya ?. Apakah aku salah saat aku menganggapmu sebagai kepingan terakhir dalam cerita cintaku ?. Sudahlah, aku berjanji tak akan membicarakan perasaan yang terlalu serius terhadapmu. Entah sampai kapan aku akan seperti ini, menikmati sendiri perasaan ini tanpa perlu ada yang tahu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tak pernah meminta balasan apapun darimu. Dan mungkin aku pun tak perlu menuntut hubungan yang terlalu serius denganmu. Namun aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku bahagia disampingmu.