Minggu, 21 Oktober 2012

Ajarkan Dia Tentang Arti Persahabatan


            “Teman”, satu kata yang memiliki arti lebih dalam dari pada hanya sebuah kata. Mungkin kita sering mendengar satu kalimat yaitu “Carilah teman sebanyak-banyaknya”. Sebagian besar orang pasti mengikuti cara ini, namun bukan ini yang kuambil, aku lebih suka mengikuti sebuah kalimat yaitu “Milikilah teman sedikit juga tak apa yang penting dapat dipercaya”. Dan kalimat itu terbukti saat ini.
            Tak pernah terpikir sebelumnya, kita akan menjadi seperti ini. Dengan mudahnya kau lukai perasaan ini, perasaan yang tak pernah sedikit pun terpikir untuk menyakitimu.Dan dengan mudahnya kau limpahkan kesalahan yang tak pernah kubuat pada diriku, walau mungkin kesalahan itu terjadi karna kecerobohanmu sendiri.
            Aku tak pernah menyangka bahwa kamu yang selalu menemani canda-tawaku akan melakukan hal seperti ini. Aku tak pernah mengira bahwa kau akan lebih mempercayai orang lain dari pada aku, sahabatmu sendiri. Menurutku itu adalah suatu kebenaran yang sangat sulit untuk diterima oleh akal sehat.
            Kamu benar-benar telah merubah seluruh persepsiku terhadap teman. Dan kamu benar-benar telah mangotori arti dari persahabatan yang sebenarnya. Aku tak ingin merubah pemikiranmu terhadapku, karna aku tau itu bukan kehendakku,dan aku tau kau akan tetap pada pendirianmu.
            Aku memang sangat kecewa padamu, tapi harus kau tau bahwa aku tak penah menaruh sedikit pun dendam kepadamu. Aku ingin ini berjalan dengan sendirinya, karna tuhan tak pernah menutup mata tentang semua perlakuan hambanya, dan dia tak pernah menutup telinga tentang apa yang terjadi didunia ini, hanya dia yang lebih tau mana yang benar dan mana yang salah.
            Mungkin kau beranggapan bahwa pemikiranmu selama ini adalah benar. Tapi sayang andai saja kau tau bahwa pemikiranmu selama ini adalah salah. Buktikan jika aku bersalah, buktikan jika anggapanmu selama ini adalah benar. Pasti kau tak akan mampu melakukan itu, aku yakin kau pasti akan sangat malu jika anggapanmu selama ini terbukti tidak benar.
            Aku akan tetap menutup telinga tentang cacian dan makian yang kau lontarkan padaku. Aku tak akan pernah peduli dengan seluruh tingkah lakumu yang sangat mengganggu pengklihatanku. Karna aku masih memiliki sahabat yang lebih bisa diandalkan untuk menemaniku disetiap hariku dan disetiap keadaanku.  
            Entah mengapa, membencimu adalah sesuatu yang sangat sulit kulakukan, mungkin aku sudah menganggapmu berarti dalam hidupku. Namun mengapa kau tak bisa merasakan hal yang sama pada dirimu ?. Sadarlah, Kita tak harus seperti ini, kita tak harus mambenci satu sama lain.
            Aku benar-benar sudah muak dengan semua ini, aku benar-benar tak bisa jika harus memendam perasaan benci terhadapmu. Tapi sekarang semua terserah padamu, jika kau tetap ingin membenciku, itu adalah kehendakmu. Namun kuperingatkan satu hal padamu, “Diamku saat ini bukan berarti aku takut, tapi diam saat ini adalah aku sedang menunggu, menunggu hingga saat yang tepat untukku membalas seluruh perlakuanmu terhadapku”

Senin, 01 Oktober 2012

Antara Perbedaan


                Aku termenung sendiri dikamar ini, tak ada yang berubah dari kamar ini. Seluruh letak benda-bendanyapun tak ada yang berubah. Kulihat jam didinding menunjukan pukul 12 menandakan sudah waktunya aku untuk tertidur, namun entah mengapa malam ini aku tak dapat memejamkan mataku.
                Aku tak ingin kau hadir dimimpiku, aku tak ingin engkau menggangguku walau hanya dalam mimpi. Sejujurnya aku sungguh tak ingin kita seperti ini, aku tak ingin membuang kenangan kita, maaf jika aku egois. Tapi,,, aku harap kau mengerti jika tak mudah untukku melupakan kamu yang dulu selalu mengisi hari-hariku.
                Mengapa kita harus berbeda?. Mengapa kita tak sama dan tak boleh bersama ?. Apa yang salah diantara kita ?. dan siapa yang harus disalahkan ?. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang selalu ada didalam pikiranku, pertanyaan itulah yang selalu menggangguku disetiap hari-hariku. Sebenarnya aku sudah muak dengan keadaan ini dan aku sudah tak ingin lagi memikirkannya. Dan aku masih tak rela melepasmu.
                Bantulah aku untuk melupakanmu, bantulah aku tuk sejenak saja menyingkirkanmu dari pikiranku. Tak pernah terpikir olehku jika kita akan menjadi seperti ini, aku tak bisa membohongi perasaanku untuk semua ini. Hanya karna kita berbeda sehingga kita tak dapat bersama, hanya karna kita tak sama lantas kita tak dapat bersatu. Aku ingin kita bersama, aku ingin kita bersatu. Perbedaan ini membuatku bingung. Mengapa tuhan menciptakan perbedaan jika tak dapat disatukan ?. Mengapa tuhan tidak mengizinkan kita tuk saling bersama selamanya ?.
                  Sekali lagi kutanyakan padamu, Apa salah kita ? dan siapa yang harus kita salahkan ?. Apakah kita harus menyalahkan takdir ?. Aku selalu menyebut namamu disetiap sujudku dan ku harap kamupun selalu menyebut namaku disetiap rapalan tanganmu. Aku berdoa dengan caraku, dan kau pun berdoa dengan caramu sendiri. Aku akan terus menggengam tasbih ditanganku, dan kau mungkin akan terus menggenggam rosario ditanganmu. Apakah itu menjadi sebuah perbedaan ?. Bukankah kita sama-sama berdoa pada tuhan ?. Bukankah tuhan itu satu ?. Lantas apa yang berbeda dari kita ?.
                Aku tak akan pernah memperdulikan perkataan orang-orang yang tak mengerti tentang hubungan kita. Aku akan terus menutup telinga tentang cacian dan makian yang mereka katakan tentang kita yang  (menurut mereka) melanggar norma. Sayang, kumohon katakan pada mereka. Katakan jika kita tak melanggar apapun. Jelaskan jika kita telah bahagia walau diatas perbedaan.
                Siapa yang harus lebih disalahkan. Kita, atau mereka yang tak pernah mengerti tentang toleransi ?. Siapa yang lebih laknat ?. Kita, atau mereka yang saling membunuh tanpa pernah memperdulikan orang lain ?. Apakah kita lebih bersalah dari mereka ?. Apakah kita lebih Laknat dari mereka ?.
                Salahkah jika hati ini memilih kau ?. Salahkah jika jiwa ini butuh kau ?. Dan salahkah jika raga ini mengharap hangat pelukmu ?. Tolong jelaskan. Siapa saja tolong jelaskan, aku benar-benar tak mengerti dengan hal ini. Kita memang dilahirkan dalam perbedaan. Tapi, apakah kita tak dapat bersatu untuk menjadi suatu kesempurnaan ?.
                Kita sama-sama memohon pada tuhan.Kita pun diciptakan sama seperti manusia lainnya. Tapi mengapa takdir menjadi satu alasan untuk sebuah perbedaan atas cinta kita ?. Entahlah, aku tak mengerti tentang hal itu. Yang aku inginkan adalah berjuang bersama untuk menjalani cerita cinta denganmu, hari ini, esok, dan seterusnya. :)
Semoga Kita
Tetap Bahagia
Di Antara Perbedaan