“Teman”,
satu kata yang memiliki arti lebih dalam dari pada hanya sebuah kata. Mungkin
kita sering mendengar satu kalimat yaitu “Carilah teman sebanyak-banyaknya”.
Sebagian besar orang pasti mengikuti cara ini, namun bukan ini yang kuambil, aku
lebih suka mengikuti sebuah kalimat yaitu “Milikilah teman sedikit juga tak apa
yang penting dapat dipercaya”. Dan kalimat itu terbukti saat ini.
Tak pernah
terpikir sebelumnya, kita akan menjadi seperti ini. Dengan mudahnya kau lukai
perasaan ini, perasaan yang tak pernah sedikit pun terpikir untuk
menyakitimu.Dan dengan mudahnya kau limpahkan kesalahan yang tak pernah kubuat
pada diriku, walau mungkin kesalahan itu terjadi karna kecerobohanmu sendiri.
Aku tak
pernah menyangka bahwa kamu yang selalu menemani canda-tawaku akan melakukan
hal seperti ini. Aku tak pernah mengira bahwa kau akan lebih mempercayai orang
lain dari pada aku, sahabatmu sendiri. Menurutku itu adalah suatu kebenaran
yang sangat sulit untuk diterima oleh akal sehat.
Kamu
benar-benar telah merubah seluruh persepsiku terhadap teman. Dan kamu
benar-benar telah mangotori arti dari persahabatan yang sebenarnya. Aku tak
ingin merubah pemikiranmu terhadapku, karna aku tau itu bukan kehendakku,dan
aku tau kau akan tetap pada pendirianmu.
Aku memang
sangat kecewa padamu, tapi harus kau tau bahwa aku tak penah menaruh sedikit
pun dendam kepadamu. Aku ingin ini berjalan dengan sendirinya, karna tuhan tak
pernah menutup mata tentang semua perlakuan hambanya, dan dia tak pernah
menutup telinga tentang apa yang terjadi didunia ini, hanya dia yang lebih tau
mana yang benar dan mana yang salah.
Mungkin kau
beranggapan bahwa pemikiranmu selama ini adalah benar. Tapi sayang andai saja
kau tau bahwa pemikiranmu selama ini adalah salah. Buktikan jika aku bersalah,
buktikan jika anggapanmu selama ini adalah benar. Pasti kau tak akan mampu
melakukan itu, aku yakin kau pasti akan sangat malu jika anggapanmu selama ini
terbukti tidak benar.
Aku akan
tetap menutup telinga tentang cacian dan makian yang kau lontarkan padaku. Aku
tak akan pernah peduli dengan seluruh tingkah lakumu yang sangat mengganggu
pengklihatanku. Karna aku masih memiliki sahabat yang lebih bisa diandalkan
untuk menemaniku disetiap hariku dan disetiap keadaanku.
Entah mengapa,
membencimu adalah sesuatu yang sangat sulit kulakukan, mungkin aku sudah
menganggapmu berarti dalam hidupku. Namun mengapa kau tak bisa merasakan hal
yang sama pada dirimu ?. Sadarlah, Kita tak harus seperti ini, kita tak harus
mambenci satu sama lain.
Aku benar-benar sudah muak dengan
semua ini, aku benar-benar tak bisa jika harus memendam perasaan benci
terhadapmu. Tapi sekarang semua terserah padamu, jika kau tetap ingin
membenciku, itu adalah kehendakmu. Namun kuperingatkan satu hal padamu, “Diamku
saat ini bukan berarti aku takut, tapi diam saat ini adalah aku sedang
menunggu, menunggu hingga saat yang tepat untukku membalas seluruh perlakuanmu
terhadapku”