Selasa, 14 April 2015

Entah-Harus-Disebut-Apa ?

Aku masih sibuk menunggumu, direstoran yang berada dilantai tertinggi bangunan ini, ditempat favorit kita; disamping jendela besar yang menampilkan jakarta malam ini, dengan kerlap-kerlip lampu yang meneranginya, dengan klakson kendaraan yang saling bersahutan. Sebentar lagi kita akan bertemu, sesaat lagi rindu ini akan sampai diujung penantiannya.

Aku tak begitu mengerti tentang hubungan kita yang entah harus disebut apa, tentang hubungan yang entah dinamakan apa. Kita seperti terjebak dalam permainan kita sendiri, permainan yang entah kapan kita mulai memainkannya dan dengan
begitu saja kita mulai menikmatinya.

Aku tahu kau memiliki orang yang kau cintai, kau pun tahu aku begitu. Namun entah kenapa kita begitu menikmati ini. Ini bagaikan permainan petak umpet yang biasa kita mainkan saat kita kecil dulu, hanya saja mungkin kali ini akan ada
hati yang tersakiti jika salah satu diantaranya kalah , entah aku-kamu atau mereka.

Kamu terus berusaha menyembunyikanku dari kekasihmu, dan aku pun berusaha menyembunyikanmu dari kekasihku. Entah hingga kapan kita harus memainkan permainan ini, bukan karna aku bosan, namun aku tahu bahwa akan ada yang tersakiti dan bahwa mungkin hubungan kita tak akan berhasil dan bertahan lama.

Namun ketika bersamu aku merasakan hal yang telah lama hilang, hal menarik yang telah lama kulupa bagaimana rasanya, denganmu aku seperti menemukan kebahagianku, menemukan lagi potongan dari diriku yang telah hilang entah kemana. Entah memang rasa percaya diri yang terlalu tinggi atau apa, tapi menurutku kau pun merasakan hal yang sama.

Kuakui aku menikmati hubungan kita yang seperti ini. Kita hanya ada ketika salah satu diantara kita merasa bosan dengan kehidupan sehari-hari, bosan dengan kekasih masing-masing. Kita tak berhak menuntut satu-sama-lain, kita pun tak berhak untuk cemburu, kita hanya perlu mengerti posisi kita, mengerti bagaimana setiap tokoh memainkan perannya dalam teater ini.Tak perlu perhatian yang terlalu dalam, bahkan hanya sekedar peluk dan cium dalam barisan emoticon-pun cukup. Selebihnya biarlah permainan ini sampai digaris akhir, atau biarkan saja para tokoh
utama lelah dan perlahan menghilang.